KECEWA
Tau nggak?? lagu yang judulnya “kecewa”
yang pernah di populerkan sama Bunga
Citra Lestari. Lagu ini mengingatkan aku ketika aku
melaksanakan praktek kerja (desember – januari 2012 ) . di
bulan itu aku benar-benar merasa kecewa pada semua yang ada di sekitarku.
Sering kali aku menangis saat itu, aku merasa gak ada yang mau ngerti apa yang
aku harapkan.
Minggu pertama
Ketika pertama aku masuk di sebuah instasi itu, aku sudah
merasa ada yang ganjil kenapa tugasku berada di toko, aku coba menenangkan hatiku sendiri mungkin
minggu pertama ini aku dan teman-temanku di ajarkan bagaimana cara
berwiraswasta, bagaimana mengelola toko, kami harus mengenal barang atau jasa
yang kita jual, kita harus membuat pelanggan nyaman.
Minggu kedua
Minggu pertama berlalu, aku pikir diminggu kedua ini
kami akan di ajarkan bagaiman membuat desain berdasarkan sifat bahan atau kain
yang digunakan. Disaat ini kecewaanku mulai tumbuh. Aku hanya bisa mencoba
berfikir dan berharap “Mungkin minggu selanjutnya”.
Minggu ketiga
Minggu kedua berlalu, tapi tugas kami hanyalah membantu
di toko. Di minggu ketiga ini aku tidak berhenti berharap. Berharap kami bisa
duduk manis di depan komputer, membuat beberapa garis lengkung, beberapa titik,
sehingga membentuk sebuah gambar dan memberinya warna yang pada akhirnya
menjadi sebuah desain (seragam). Tapi di
minggu ini tidak ada perubahan, tugas kami masih sama dengan minggu sebelumnya.
Semakin hari aku benar-benar semakin merasa kecewa. “Seharusnya minggu ini”
itulah kata yang selalu ada di pikiranku. tidak Seperti yang guruku bilang. Beliau bilang tugas ku
disana membantu membuat desain baju atau seragam. Tapi nyatanya tidak demikian.
tidak Seperti yang guruku bilang. Beliau
bilang tugas ku disana membantu membuat desain baju atau seragam. Tapi nyatanya
. . . .
Aku semakin sedih ketika salah satu temanku Tina akan
ditempatkan ke instansi tempatku praktek kerja, aku sedih jika dia berada di
sana dia akan senasib denganku. Aku berharap tina tidak senasib denganku cukup
aku dan tiga temanku saja yang
terperangkap di sana. Dan ternyata, tina akhirnya ditempatkan
disana. Dalam perjalanan menuju instansi
tersebut aku menangis, aku coba untuk berpura – pura tenang. Tapi setiba di sana
aku malah menagis terisak, aku berlari ke kamar kecil untuk mencuci muka dan
mencoba menenangkan diriku sendiri. Tapi aku malah menangis sampai sulit rasanya aku
bernafas, sesak sekali. Keesokan harinya aku dan teman – temanku menemui
pembina kami, beliau akan mengurus semua masalah kami. Kami akan di pindah di
instansi lain dengan syarat kami harus mencari instansi yang bersedia menampung
kami. Setelah seharian kami mengeliling kota bojonegoro, dari sekian banyak
instansi yang kami datangi hanya satu yang mau menerima kami. Aku berpikir,
perjuangan ini tidak sia – sia. Lalu kami menyerahkan identitas instansi yang
akan menampung kami. Setelah menerimanya, Pembina kami hanya berkata
“keputusunya Akan ibu kabarkan dalam minggu ini”. Setelah beberapa hari kami menunggu tidak
ada kabar sama sekali. Akhirnya aku memutuskan unutk menghubungi pembina kami.
Pembina kami hanya menjawab “untuk kamu dan yang lainya praktek kerja tetap
di sana”, ini artinya kami harus melaksanakan
praktek kerja di instansi yang kami tempati. ketika menerima keputusan itu aku benar-benar
kecewa, kesal,marah, sia – sia semua yang kami lakukan. Tapi aku tahu di dunia
ini tidak ada yang sia-sia. Kami mencoba menerima keputusan itu walaupun selalu
kecewa yang kami dapat. Kami mencoba menjalaninya dengan ikhlas, dan tanpa
beban.
Bersamaan dengan itu, Kekecewaanku tidak hanya di sini
saja, suatu ketika sepulang praktek kerja aku memutuskan untuk menengok temanku
yang berada di instasi lain. aku merasa nyaman dengan mereka dan mersa iri
karena mereka lebih beruntung. Senang
rasanya bisa melihat mereka, tapi ada salah satu pegawai yang sepertinya bad
mood, entah karena apa itu aku tidak tau.
saat itu pemilik instasi itu (mbk rina) juga berada disana. Pemilik instasi
itu memesan bakso, ketika bakso ada di
hadapan mereka, semua diam, hening sekali seperti kota mati. Salah satu pegawai
sebut saja deni, deni menunggu pegawai lainya, sedangkan temanku fifi juga
menunggunya. Demikian aku , aku hanya pengunjung di sana, aku pikir lebih baik
tuan rumah yang mendahuli. Padahal mbak
rina sudah berulang kali menyuruh kami untuk memakan bakso itu. Tapi tetap
saja, semuanya hanya diam melihat bakso yang ada di depan mereka. Hingga akhirnya
mbak rina marah. Maafkan saya mba rina bukan maksud saya tidak menghargai
pemberian itu. Gak Cuma itu, fifi sempat bertengkar dengan deni. Cuma gara –
gara bakso semuanya jadi kacau. Maafkan aku, aku mengganggu kalian. setelah itu
aku coba bertanya pada deni, ya hanya sekedar basa – basi.
aku : Den, kamu Lovatic ya?
Deni : nggak,
nggak begitu suka. (jawaban ketus)
aku : oooo . . .. (kecewa)
Kecewa lagi yang aku dapatkan, Seharusnya aku Tidak perlu kesana. Aku sedikit mengenalnya di
dunia maya. Tapi sikapnya berbeda di dunia nyata. Aku pikir seharusnya aku
tidak hadir di “DUNIA NYATA” yang dia miliki. Aku pernah mencoba minta maaf.
Pernah juga aku mengirim pesan tapi jawabanya singkat sekali, ini juga berarti
aku seharusnya tidak hadir di “Dunia Maya” yang dia miliki. Aku mulai mencoba
berhenti mengirim pesan di facebook ataupun ponsel, perlahan aku bisa (walau
sedih). Tapi aku akan mengirim pesan jika ada sesuatu yang penting.
Ketika semua ini terjadi, aku juga membutuhkan
sahabat-sahabatku. Tapi setiap aku ingin menceritakan ini semua, ingin bertemu
dengan sahabatku. Dia lebih memilih pacarnya daripada sahabatnya. Permintaanku
untuk bertemu sahabatku selalu di tolak dengan alasan dia tidak diperbolehkan
keluar (main) oleh pacanya, padahal aku ingin menceritakan ini semua. Apa tidak
ada sedikit waktu untuk aku sobat??.
Hampa kesal dan amarah seluruhnya ada di hatiku, aku
ingin melampiaskan tapi aku hanya sendiri disini, ingin rasanya aku tunjukan
pada siapa saja bahwa hatiku kecewa. Aku benar – benar kecewa dengan semua
orang yang ada di sekelilingku. Dan rasanya lagu ini yang mewaikili perasaan
saat itu.
KECEWA
By
: Bunga Citra Lestari
Sedikit waktu
yang kau miliki
luangkanlah
untukku
Harap
secepatnya datangi aku
S’kali ini ku
mohon padamu
Ada yang ingin
ku sampaikan
Sempatkanlah
Reef :
Hampa kesal
dan amarah
S’luruhnya ada
di benakku
Tandai
seketika
Hati yang tak
terbalas oleh cintamu
Ku ingin marah
melampiaskan
Tapi ku
hanyalah sendiri disini
Ingin
kutunjukan pada siapa saja yang ada
Bahwa hatiku
kecewa
Sedetik menunggumu
disini
S’perti
seharian
Berkali
melihat jam di tangan
Demi membunuh
waktu
Tak ku lihat
tanda kehadiranmu
Yang semakin
meyakiniku
Kau tak datang
Aku berharap
semua orang yang aku ceritakan suatu saat nanti membaca tulisan ini. Dan tau
bagaimana kecewanya aku saat itu. Benar-benar kecewa disaat sendiri, dan bena-benar
sendiri. Tapi aku sadar ada Allah yang selalu melihatku, menjagaku dan aku tahu
kekecewaanku ini tidak sia-sia, suatu saat nanti pasti berbuah manis, amiiin.
Aku
juga sempat membuat puisi untuk sahabat – sahabat ku.